Trigona atau Lanceng (lebah dalam sebutan jawa) ternyata bisa dijadikan omzet atau pendapatan tambahan dan juga bisa dijadikan bidang usaha yang menjanjikan.Tekhnik budidaya ini telah dilakukan oleh banyak orang di daerah jawa.Ateng warsono seorang pemilik warung makan kecamatan Grabag kabupaten Magelang Jawa Tengah sudah sejak tahun 2006 menekuni budidaya ini.Hasrat beternak lanceng terbesit saat mendengarkan pembicaraan beberapa tamu yang hobi merpati di di rumah makan miliknya."Menurut mereka merpati balap yang diberi minum madu lanceng biasanya sering menang balapan",katanya.
Lanceng atau trigona kerap bersarang di batang bambu maupun di celah-celah kusen,kalau di kampung banyak biasanya.Budidaya lanceng lebih praktis karena ia tak perlu menggembalakannya.Menurut herbalis di Yogyakarta,ternyata madu lanceng juga bisa dikonsumsi untuk meredakan infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Setahun berselang Ateng memetik jerih payahnya,volume panen perdana berupa sekilo madu langsung diborong penggemar merpati balap dan para tamu rumah makan.Ateng menjual madu hasil panen perdananya itu dengan harga tinggi,yakni Rp200.000/kg.Berarti 4 kali lipat dari harga madu apis yang rata-rata saat itu mencapai Rp50.000/kg.Hingga kini Ateng mengelola lebih dari 1.000 kotak lanceng.Dari jumlah itu ia memperoleh rata-rata 25 kg sekali panen dengan harga jual Rp200.000/kg maka omzet Ateng Rp5 juta dalam sekali panen.Interval panen tidak menentu,saat awal kemarau madu dapat dipanen setiap 10-14 hari sekali,artinya pada musim kemarau omzet Ateng membumbung tinggi hingga Rp10 juta sebulan dari panen madu
Intensitas panen lebih tinggi disaat musim kemarau karena banyak tanaman berbunga,sedangkan musim hujan hanya bisa panen 3 bulan sekali karena tanaman jarang yang berbunga.
sumber,http://trubus-online.co.id
image from google
Lanceng atau trigona kerap bersarang di batang bambu maupun di celah-celah kusen,kalau di kampung banyak biasanya.Budidaya lanceng lebih praktis karena ia tak perlu menggembalakannya.Menurut herbalis di Yogyakarta,ternyata madu lanceng juga bisa dikonsumsi untuk meredakan infeksi dan meningkatkan kekebalan tubuh.
Setahun berselang Ateng memetik jerih payahnya,volume panen perdana berupa sekilo madu langsung diborong penggemar merpati balap dan para tamu rumah makan.Ateng menjual madu hasil panen perdananya itu dengan harga tinggi,yakni Rp200.000/kg.Berarti 4 kali lipat dari harga madu apis yang rata-rata saat itu mencapai Rp50.000/kg.Hingga kini Ateng mengelola lebih dari 1.000 kotak lanceng.Dari jumlah itu ia memperoleh rata-rata 25 kg sekali panen dengan harga jual Rp200.000/kg maka omzet Ateng Rp5 juta dalam sekali panen.Interval panen tidak menentu,saat awal kemarau madu dapat dipanen setiap 10-14 hari sekali,artinya pada musim kemarau omzet Ateng membumbung tinggi hingga Rp10 juta sebulan dari panen madu
Intensitas panen lebih tinggi disaat musim kemarau karena banyak tanaman berbunga,sedangkan musim hujan hanya bisa panen 3 bulan sekali karena tanaman jarang yang berbunga.
sumber,http://trubus-online.co.id
image from google
4 Komentar untuk "Budidaya Lanceng Sebagai Omzet Tambahan"
wah...menggiurkan juga tuh sob... :D
SALAM KNAL YA :d
wkwkwkwkwk
ternyata cukup menggiurkan, selain membantu menyehatkan masyarakat, juga dapat menongkatkan kesejahteraan...
kunjungan balik, slam kenal :)
salam kenal dan sukses selalu.. :)
Matur thank you sampun pinarak wonten ing ndaleme mas rip,semoga hari ini adalah hari keberuntungan buat Anda