Hampir buta karena Cobra

Ular cobra adalah jenis ular yang sangat berbisa dan berbahaya.Ular ini kalau dikampungku ada yang bilang "Ulo dumung",warnanya hitam dan bagian leher ada warna putih mirip dengan gambar disamping.Ular ini adalah ular yang santai jalannya tapi berani dengan manusia apalagi yang sudah agak besar.Banyak orang yang takut dengan ular ini,terutama ibu-ibu yang mau ke sawah terus kepergok dengan ular ini di jalan biasanya si ibu terus berbalik jalan tidak jadi ke sawah karena ketakutan (peristiwa di kampungku). Ini adalah peristiwa tiga tahun yang lalu sewaktu saya masih menggilai berburu ular.Entah kenapa waktu itu saya sangat senang sekali dengan aktivitas berburu,terutama berburu ular yang sangat menantang.Berbagai tempat-tempat yang bersemak,rimbun,bahkan tempat yang belum pernah aku lewati di kampungku seumur hidupku pun aku lalui.Tidak kenal waktu entah itu pagi,siang,sore ataupun malam.Perasaan takut itu ada,tapi saya cuma ingin melawan rasa takut itu menjadi kebiasaan.

 Hingga pada suatu hari sekitar pukul 09:00 aku berangkat ke sawah untuk mencari rumput (rutinitas sehari-hari di kampung) baru sampai di tengah perjalanan saya melihat dari kejauhan Pak Dhe ku yang sudah awal di sawah sedang melakukan sesuatu,berlari-lari sambil mencari batu untuk melempar-lempar.Aku berteriak dari jauh "Paaak lagi nopo?" terus pak dhe ku membalas,"Renee nek arep nyekel ulo".Bergegas aku mendekati lokasi pak dhe ku,setelah sampai disana aku kaged sekaligus senang juga waktu itu ternyata yang aku jumpai adalah seekor ular cobra jantan yang sudah dewasa.Dengan berbagai teknik yang aku miliki,lalu aku mulai mengganggu si cobra sampai tak berdaya dengan alasan supaya semua bisa nya keluar.

Sekitar 15 menitan aku mengganggu si ular itu dan selalu mencoba memegang ekornya namun tetap saja gagal karena waktu itu posisinya ditempat yang ber air,jadi sangat sulit dan saya harus lebih berhati-hati.Aku lihat ular cobra itu seperti sudah kelelahan karena dia sudah sering ingin melarikan diri dari permainanku,yang ternyata menjadi tontonan orang yang ada disawah.Karena lokasi yang sulit,kemudian aku menyuruh pak dhe ku untuk mencarikan kayu yang bercabang untuk menjepit lehernya,setelah dapat kemudian aku arahkan tengah-tengah dari cabang kayu itu tepat di leher si cobra tanpa melukainya dan hingga akhirnya si cobra tak bisa lagi lari.Ekor hingga ke tengah tubuhnya sudah aku pegang tinggal kepalanya saja yang belum.

Perlahan tanganku mendekati kepalanya yang sudah saya jepit dengan kayu dan kakiku,sekilas langsung kaged karena kepalanya berbalik ke arah mukaku sambil membuka mulutnya.Tenang dan ku ulangi mencoba menggapai kepalanya namun apa yang aku dapat bukan kepalanya justru malah Bisa yang disemburkan oleh cobra tepat di mataku,aku lupa kalau posisiku searah dengan arah angin dan itu yang menerbangkan cairan Bisa hingga kearah mataku.Panas sekali aku rasakan saat itu sambil mencoba untuk tidak melepaskan jepitan kayu yang ada di lehernya karena jika aku lepaskan maka aku bisa digigit olehnya dan kalau sampai digigit itu akan lebih parah.Karena sakit dan tidak kuat menahan,lalu aku berikan ke orang yang ada disana untuk menangkapnya kembali.Bergegas aku lari pulang,untung di kampungku ada seorang dukun (seorang yang bisa mengobati dengan cara tradisional) sebut saja namanya "Mbah Sabar", dan untung juga waktu itu mbah sabar sedang berada dirumah karena biasanya beliau sangat sibuk bahkan jarang dirumah.
{BERSAMBUNG}