JEKOW

JEKOW Is a personal blogger

Petai, Buah Bau Pelindung Jantung


        Sekolah Ilmu Pengobatan, Universiti Sains Malaysia membuktikan petai Parkia speciosa mampu melindungi pembuluh darah jantung dari segala kerusakan, termasuk timbunan plak. Pembentukan timbunan plak dalam nadi jantung mirip sumbatan pada saluran air. Faktor usia, penyakit diabetes mellitus, kolesterol tinggi, hipertensi, atau kebiasaan merokok maupun konsumsi alkohol mengganggu fungsi selubung endotelium dalam pembuluh darah jantung dan pembuluh darah lain secara umum.
     
        Dalam riset itu Aisha membuktikan keandalan petai memperbaiki kerusakan pada pembuluh darah jantung. Ia mencacah dan mengeringkan polong petai pada suhu 450C selama 24 jam. Selanjutnya ia membuat ekstrak air, normal heksana, dan metanol. Total didapat 8 sampel. Selanjutnya Aisha menguji menguji efek pemberian ekstrak petai terhadap sel aorta, yaitu sel yang berkaitan dengan nadi jantung. Untuk itu ia menggunakan 10 tikus jantan berumur 12-14 bulan sebagai hewan uji. Aisha menyuntik mati semua hewan uji lalu mengambil irisan melintang aorta dari masing-masing tikus. Ia memotong aorta membentuk cincin setebal 1 mm, kemudian menempatkan irisan itu di cawan uji berisi 500 mikroliter media basa yang mengandung 3 mg per ml fibrinogen, 5 mikrogram per ml aprotinin, dan 1% glutamin. Selanjutnya ia menambahkan 10 mikroliter media basa dan ekstrak petai lalu menyimpan pada ruang bersuhu 370C.
     
            Selang 90 menit, ia menuangkan lagi 500 mikroliter media basa mengandung glutamin, 1 mg per ml asam aminokaproat, 60 mikrogram per ml antibiotik gentamicin, serta 100 mikrogram per ml ekstrak petai. Aisha lantas memasukkan cawan ke dalam inkubator bersuhu 370C dan mengalirkan gas karbon dioksida 5% untuk menghambat pertumbuhan mikroba patogen. Pada hari kelima, Aisha mengamati dan menghitung pembuluh darah yang tumbuh di sekitar cincin. Hasilnya, ekstrak metanol petai yang diekstrak ulang juga dengan pelarut metanol menumbuhkan paling banyak pembuluh darah baru, 72% lebih banyak ketimbang irisan aorta tikus yang hanya diberi media basa tanpa perlakuan. Sementara ekstrak air hanya 24%. Makin banyak jumlah sel pembuluh darah baru terbentuk berarti makin cepat perbaikan kondisi jika terjadi kerusakan, misal akibat timbunan plak.

            Lantaran metanol tergolong pelarut semipolar, Aisha menduga zat aktif yang merangsang pertumbuhan pembuluh darah baru itu juga bersifat semipolar. Beberapa zat semipolar dalam petai antara lain asam tiazolidin karboksilat dan sitosterol. Aisha menduga asam tiazolidin karboksilat-lah yang berperan penting terhadap regenerasi pembuluh darah secara keseluruhan. Secara teoritis, bahan itu mampu melepaskan nitrogen dari strukturnya untuk membentuk nitrogen oksida yang melindungi selubung endotelium. Zat polisulfida siklik dalam petai pun berperan merangsang pertumbuhan selubung endotelium. Riset Aisha sejalan dengan hasil penelitian Tanasorn Tunsaringkarn dari Universitas Chulalongkorn, Thailand. Ia mendapati kemampuan petai menurunkan kadar gula dan mengencerkan darah. Namun, Tanasorn tidak meneliti lebih jauh bahan aktif yang menyebabkan kemampuan itu. Suvachittanont, periset dari Jurusan Biokimia, Prince of Songkhla University, Thailand, menemukan kandungan asam tiazolidin karboksilat pada petai sebanyak 19 mg per 100 g biji. Riset-riset terdahulu banyak menyebutkan kemampuan senyawa berjuluk thioproline itu menghambat pertumbuhan kanker dan menurunkan kadar gula darah.

           K. Heyne dalam buku Tumbuhan Berguna Indonesia menyebut remasan daun petai sebagai obat cacar air yang efektif. Adapun biji petai yang berbau aduhai itu berkhasiat anticacing dan mengatasi gangguan limpa, dengan syarat dikonsumsi mentah. Di negeri jiran, masyarakat Pulau Pinang, Malaysia, meyakini khasiat petai untuk mengatasi diabetes mellitus, hipertensi, sampai antibakteri.

           Hanya saja menurut Lina Mardiana, herbalis di Yogyakarta, konsumsi jangka panjang petai memperberat kerja ginjal. Itu sebabnya ia menyarankan menghentikan konsumsi 3 hari setelah seminggu mengkonsumsi. Setelah itu konsumsi bisa diteruskan seminggu lagi, dan seterusnya. Bila bisa mengatur waktu makan petai, bukan tak mungkin kita terhindar dari jantung koroner seperti riset di Malaysia.

sumber bacaan majalah trubus=http://trubus-online.co.id
Bagikan :
+
Previous
Next Post »
10 Komentar untuk "Petai, Buah Bau Pelindung Jantung"

ada award untukmu sob..
silahkan di ambil ya :)

petai khas dah baunya, susah nih kalau makan petai, tapi wah manfaatnya mantab :)

ternyata kaya manfaat juga walau bau.... thanks

ternyata petai sangat bermanfaat ya.. :D
thank info'a sob.

Saya sangat suka petai... smg Jantung say tambah kuat...
Btw, infonya mantap gan...

Kalau disini itu namanya "mlandingan" soB. sama sih sebetulnya. Tapi agak kecil dikit. Yang petai asli seperti itu gak tau dari mana asalnya, pi pernah makan juga .. :D

wah wahh baru tau saya
thanks yaa
visit me yaa gan :)

kalau mlanding yang kecil mas,yang di pinggir"jalan itu kan

Matur thank you sampun pinarak wonten ing ndaleme mas rip,semoga hari ini adalah hari keberuntungan buat Anda

 
Copyright © 2015 JEKOW - All Rights Reserved
Template By Kunci Dunia
Back To Top